Selasa, 10 April 2012

Hebat, Anak-Anak Muda Ini Bikin Malu PSSI

Tribun Lampung - Selasa, 24 Mei 2011 21:58 WIB



TRIBUNLAMPUNG.CO.ID--Di tengah gonjang-ganjing sepak bola nasional, talenta-talenta muda sepak bola Indonesia tetap bertebaran di seluruh penjuru Nusantara. Tidak bergantung kepada organisasi sepak bola nasional yang kini amburadul, talenta muda memberi bukti berupa prestasi.

Bendera Merah Putih berkibar di lapangan sepak bola Turf City, Singapura, Minggu (22/5/2011). Tim sepak bola pelajar Indo- nesia bersaing pada turnamen yang disebut Australia and New Zealand Association (ANZA) International Soccer Tournament. Peserta turnamen berasal dari negara di kawasan Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, Eropa, dan Amerika.

Mereka tidak hanya sukses mengibarkan bendera Merah Putih. Tim asal Indonesia lantang menyanyikan Garuda di Dadaku untuk membakar semangat di bawah siraman matahari Singapura nan terik. Bertarung dalam kondisi panas menyengat, para pemain muda tetap asyik mengolah bola. Mereka penuh semangat bersaing dengan tim tuan rumah Singapura, plus semua rival mereka dari berbagai negara.

Fakhri Ahmad Harharah (15), pemain ASIOP Apacinti, tampil sebagai salah satu pemain potensial. Dia menciptakan hattrick di babak penyisihan sekaligus membuktikan ketajaman nalurinya sebagai penyerang.

"Saya ingin menjadi pemain bola dengan masa depan terjamin. Saya sedih melihat kondisi PSSI sekarang. Namun, hal itu tidak menyurutkan niat saya," kata remaja yang menekuni sepak bola sejak usia sembilan tahun itu.

Pendapat senada mengemuka dari rekan satu tim Fakhri, Lucky Fahri Nurrasyid (15).

Dua hari bertanding, perjuangan mereka tidak sia-sia. Tim SSB ASIOP Apacinti U-14 menggaet posisi ketiga setelah mengalahkan tim SSB Jakarta International School dengan skor 4-3 melalui adu penalti.

Rekan mereka dari FootballPlus Academy, Bandung, juga berjuang. Mereka meraih gelar juara kategori U-16 setelah menekuk Kuala Lumpur Youth Soccer Academy dengan skor 1-0. Mereka merebut gelar itu melalui gol semata wayang Willy Cahya pada menit ke-15. Perjalanan mereka sungguh terjal. Di babak semifinal, mereka beradu peruntungan melalui adu penalti. Mereka total melesakkan sembilan gol ke gawang lawan tanpa satu gol pun membobol gawang mereka.

Terima kasih kepada mereka yang mempersembahkan kado prestasi bagi Indonesia. (*)

Editor : taryono
Sumber : Kompas.com
Akses lampung.tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat lampung.tribunnews.com/m

Tidak ada komentar:

Posting Komentar